Inilah Dosa Yang 1000 Kali Lebih Besar Dari Berzina
Selama ini kita menganggap zina dan bunuh itu sangat besar
dosanya. Tapi salah. Ada lagi dosa yang lebih besar dari semua itu dan tak
mustahil kita juga pernah melakukan dosa ini. Nauzubillah…
Bacalah kisah ini. Semoga bermanfaat!
Pada suatu senja yang lengang, terlihat seorang wanita
berjalan terhuyung-hayung. Pakaiannya yang serba hitam menandakan bahawa dia
berada dalam keadaan dukacita yang mencekam.
Kain tutup kepalanya/ hijab menutup hampir seluruh wajahnya
tanpa hias muka atau perhiasan ditubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang
ramping dan raut wajahnya yang ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang
telah meroyak hidupnya.
Ia melangkah terseret-seret mendekati kediaman NabiMusa a.s.
Diketuknya pintu perlahan-lahan sambil memberi salam.
Maka terdengarlah ucapan dari dalam,
“Silakan masuk”
Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambilkepalanya
terus merunduk. Air matanya
berderai tatkala ia berkata,
“Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya. Doakan sayaagar Tuhan
berkenan mengampuni dosa keji saya.”
“Apakah dosamu wahai wanita ayu?” tanyaNabi Musa a.s.
terkejut.
“Saya takut mengatakannya.”jawab wanita cantik tersebut.
“Katakanlah jangan ragu-ragu!” desak NabiMusa.
Maka perempuan itupun terpatah bercerita, “Saya… telah
berzina”.
Kepala Nabi Musa terangkat, hatinya tersentak.
Perempuan itu meneruskan,
“Dari perzinaan itu saya pun… hamil. Setelah anak itu lahir,
langsung saya… cekik lehernya sampai… mati,” ucap wanita itu seraya menangis
sekuat hatinya.
Nabi Musa berapi-api matanya. Dengan muka berang ia
mengherdik,
“Perempuan bejad, pergi kamu dari sini! Agar seksa Allah
tidak jatuh ke dalam rumahku kerana perbuatanmu. Pergi!” Teriak Nabi Musa
sambil memalingkan mata kerana jijik.
Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca yang hancur
luluh segera bangkit dan melangkah pergi. Dia terantuk-antuk keluar dari dalam
rumah Nabi Musa.
Ratap tangisnya amat memilukan. Ia tak tahu harus kemana
lagi hendak mengadu.. Bahkan ia tak tahu mahu dibawa kemana lagi kaki-kakinya.
Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal
menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya.
Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun
mendatangi Nabi Musa. Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya,
“Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertaubat
dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya?”
Nabi Musa terperanjat.
“Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina
dan pembunuh itu?”
Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada
Jibril.
“Betulkah ada dosa yang lebih besar daripada perempuan yang
nista itu?”
“Ada!” jawab Jibril dengan tegas.
“Dosa apakah itu?” tanya Nabi Musa.
“Iaitu orang yang meninggalkan solat dengan sengaja dan
tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina”.
Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil wanita
tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusuk
untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut.
Nabi Musa menyedari, orang yang meninggalkan sembahyang
dengan sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa
sembahyang itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya.
Bererti ia seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan,
bahkan seolah-olah menganggap Tuhan tidak punya hak untuk mengatur dan
memerintah hamba-Nya.
Sedang orang yang bertaubat dan menyesali dosanyadengan
sungguh-sungguh bererti masih mempunyai iman di dadanya dan yakin bahswa Allah
itu ada, di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mahu
menerima kedatangannya.
Demikianlah kisah Nabi Musa dan wanita pezina. Mudah-mudahan
menjadi pengajaran bagi kita dan timbul niat untuk melaksanakan kewajiban solat
dengan istiqomah. Oh My Media
Ulasan
Catat Ulasan